pulai |
pu.lai [n] pohon yg batangnya ringan, kulit pohonnya bergetah, sering dibuat obat; Alstonia scholaris |
pulai pundak |
tumbuhan yg akarnya digunakan obat penyakit tekanan darah tinggi; Rauwolfia serpentina |
pulan |
pu.lan [a] (1) belum masak benar (tt nasi, ubi yg direbus, dsb): orang yg belum pandai bertanak kalau bertanak kerap kali -- nasinya; (2) mengkal (tt buah): buah itu masih -- , sebaiknya diperam dulu
[a] empuk dan enak (tt nasi, ketela, dsb); pulen |
pulang |
pu.lang [v] pergi ke rumah atau ke tempat asalnya; kembali (ke); balik (ke): bila engkau -- ke Semarang?; sudah tengah malam ia belum juga -- |
pulang (ke) kandang |
kembali ke tempat asalnya |
pulang asal |
kembali ke asalnya; (2) kembali kpd keadaan yg semula |
pulang balik |
pulang dan pergi (dr suatu tempat ke tempat lain dan dr tempat yg dituju itu kembali ke tempat semula); (2) ke sana kemari; hilir mudik; mondar-mandir |
pulang haji |
kembali dr menunaikan ibadah haji |
pulang hari |
kembali lagi pd hari yg semula (sesudah enam hari spt hari Kamis sampai hari Kamis lagi); (2) pulang pd hari itu juga, tidak menginap (tt bepergian ke suatu tempat) |
pulang ingatan |
sadar (dr pingsan, lupa, dsb) |
pulang ke alam baka |
meninggal dunia |
pulang ke negeri cacing |
meninggal dunia |
pulang ke rahmatullah |
meninggal dunia |
pulang kepada |
jatuh kpd: kalau ada suatu hal, -- kpd saya, saya yg menanggung; sekalian itu -- kpd soal yg satu itu, berpokok pd soal yg satu itu |
pulang kepadamu |
terserah kepadamu |
pulang maklum (kpd) |
terserah kpd pendapat (pertimbangan) orang |
pulang modal |
tidak beroleh untung ataupun menderita rugi; kembali pokok |
pulang nama |
yg pulang hanya namanya (meninggal di perantauan, di perjalanan, atau di medan perang) |
pulang paling |
bolak-balik; ke sana kemari; hilir mudik |
pulang pergi |
belum ada kepastian; (2)pulang balik |
pulang pohon |
selamatan setahun (dua tahun dsb) sesudah orang meninggal |
pulang pokok |
tidak beruntung dan tidak merugi; kembali modal |
pulang pulih |
sudah pulih sbg semula |
pulang semangat |
siuman kembali |
pulang semula |
kembali kpd keadaan semula; kembali lagi |
pulang tongsan |
[cak] pulang ke negerinya ke tanah airnya |
pulangan |
pu.lang.an [n] tempat duduk orang yg mendayung (mengayuh) |
pulangan inventasi |
pu.lang.an inventasi [Ek] perbandingan antara pendapatan dan inventasi |
pulas |
pu.las [a] nyenyak (tt tidur): anak-anak sudah --; sesudah itu, dia pun -- mendengkur
[v] , me.mu.las v (1) memutar (sekrup, kunci, leher, telinga, dsb): enak saja engkau ~ telinga orang; (2) memilin atau memiuh (cucian, saputangan, tali, dsb): ia ~ kain itu kuat-kuat; (3) ki memutarbalikkan (perkataan, kebenaran, dsb): ia pandai ~ perkataan; (4) ki berasa sakit spt terpilin-pilin (tt perut): perutnya ~
[v] , -- mata perona mata |
pulasan |
pu.las.an [n] (1) yg sudah dipulas (diwarnai); (2) ban yg dipulas (dikembangi)
[n] (1) tumbuhan yg bentuk buahnya spt rambutan, tetapi lebih besar dan bulunya lebih pendek (kaku, kasar); Nephelium mutabile; (2) buah pulasan |
pulasari |
pu.la.sa.ri [n] tumbuhan melilit, daunnya tipis, kulitnya harum, dipakai untuk obat; Alyxia stellata |
pulau |
pu.lau [n] tanah (daratan) yg dikelilingi air (di laut, di sungai, atau di danau) |
pulau Dewata |
, Pulau Bali |
pulau es |
pulau yg terjadi dr es |
pulau harapan |
, (biasanya yg dimaksud ialah) Sumatra |
pulau Langerhans |
[Dok] kelompok sel endoktrin pd pankreas yg menghasilkan hormon insulin |
pulau perca |
Pulau Sumatra |
pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam |
[pb] sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali) |
ada biduk serempu pula |
[pb] tidak pernah merasa puas, selalu menginginkan yg lain
[pb] tidak puas dng apa yg ada |
bagaimana pula |
demikian pula |
betapa pula |
tambahan lagi; lebih-lebih |
kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari |
[pb] menceraikan istri tua dan mencari istri muda |
konon pula |
istimewa pula; konon lagi |
lagi pula |
lebih-lebih; dan lagi; tambahan pula |
mana pula |
mana lagi |
rebung tak miang , bemban pula miang |
[pb] orang yg tidak turut campur dl suatu pekerjaan menjadi susah, tetapi yg patut susah malahan berdiam diri |
sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang |
[pb] sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur |
sepesan anak beranak, anaknya beranak (menggigit) pula |
[pb] cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak) |
sudah arang-arang hendak minyak pula |
[pb] sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kpd orang itu |
sudah bertarah berdongkol pula |
sudah ber.ta.rah berdongkol pula [pb] sesudah perkara yg satu dibereskan, timbul lagi perkara yg lain |
sudah dieban dihela pula |
sudah di.e.ban dihela pula [pb] menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dsb) terus-menerus |
sudah dikecek , dikecong pula |
sudah di.ke.cek , dikecong pula [pb] dua kali tertipu |
sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula) |
[pb] pura-pura tidak tahu |
sudah mengilang membajak pula |
sudah me.ngi.lang membajak pula [pb] tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dsb) |
sudah panas berbaju pula |
[pb] orang yg sedang dl keadaan susah bertambah susah krn peristiwa yg menimpanya |
tambahan pula |
tam.bah.an pula lagi pula; lebih-lebih lagi |
tidak hujan lagi becek, ini pula hujan |
[pb] sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat |