ambil-mengambil |
am.bil-meng.am.bil [v] memperhatikan; memedulikan |
balai kota |
gedung kotapraja tempat pertemuan, rapat, dsb antara penduduk dan pemerintah kota |
bus kota |
bus yg melayani angkutan penumpang di dl kota |
daerah Khusus Ibu Kota |
daerah pemerintahan ibu kota yg tingkatnya disamakan dng provinsi (kepala daerahnya seorang gubernur) |
hotel kota |
hotel yg terletak di pusat kota dan kebanyakan pengunjungnya wisatawan; -- melati hotel dng tarif sederhana: biaya penginapan di -- melati terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah |
ibu kota |
kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara, tempat dihimpun unsur administratif, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif; kota yg menjadi pusat pemerintahan |
ibu kota kabupaten |
tempat kedudukan pusat pemerintahan tingkat kabupaten atau Daerah Tingkat II |
ibu kota kota madya |
tempat kedudukan pusat pemerintahan kota madya atau Daerah Tingkat II |
ibu kota negara |
tempat kedudukan pemerintah pusat suatu negara atau pusat pemerintahan negara |
ibu kota provinsi |
tempat kedudukan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I atau provinsi |
jantung kota |
pusat kegiatan (pemerintahan, perdagangan, dsb) sebuah kota |
komunitas kota |
[Antr] komunitas yg bersifat kekota-kotaan |
kota administratif |
kota yg berfungsi sbg pusat pemerintahan wilayah atau daerah tertentu; (2) wilayah yg dikepalai seorang wali kota, yg bertanggung jawab kpd kepala wilayah kabupaten yg bersangkutan, dan tidak memiliki DPRD sendiri |
kota batik |
sebutan lain untuk kota Pekalongan |
kota buaya |
sebutan lain untuk kota Surabaya |
kota hujan |
sebutan lain untuk kota Bogor |
kota industri |
kota yg merupakan tempat konsentrasi industri penduduk yg sebagian besar terlibat dl kegiatan itu |
kota kembang |
sebutan lain untuk kota Bandung |
kota kosmopolitan |
kota besar yg mempunyai sifat internasional dng banyaknya lembaga yg mewakili lembaga negara lain dan banyaknya penduduk yg merasa dirinya mewakili kebudayaan dan pemikiran internasional |
kota madya |
kota yg merupakan ibu kota daerah tingkat dua (setingkat dng kabupaten); (2) wilayah yg dikepalai oleh seorang wali kota |
kota metropolitan |
kota besar yg menguasai daerah sekelilingnya dng adanya kota satelit dan kota pinggiran |
kota pahlawan |
sebutan lain untuk kota Surabaya |
kota pelabuhan |
kota yg merupakan peluasan suatu pelabuhan |
kota pelajar |
sebutan lain untuk kota Yogyakarta |
kota perdagangan |
kota besar ataupun kecil yg berpusat pd suatu pasar atau pusat perdagangan |
kota pinggiran |
kota kecil atau komunitas yg berdekatan dng kota metropolitan yg sangat bergantung padanya di bidang ekonomi |
kota praja |
daerah dan pemerintahan kota yg setingkat dng kabupaten |
kota pusat religi |
kota yg berpusat pd pusat keagamaan spt candi, kuil, dan biara |
kota satelit |
kota baru yg dibangun di dekat atau di pinggir sebuah kota besar dl rangka peluasan kota; (2) kota yg terletak di pinggir atau berdekatan dng kota besar, yg secara ekonomis, sosial, administratif, dan politis tergantung pd kota besar itu |
kota suci |
kota yg menjadi pusat peribadatan dan tradisi spt Mekah, Roma, Yerusalem |
kota udang |
sebutan lain untuk kota Cirebon |
kota |
ko.ta [n] (1) daerah permukiman yg terdiri atas bangunan rumah yg merupakan kesatuan tempat tinggal dr berbagai lapisan masyarakat; (2) Dem daerah pemusatan penduduk dng kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian; (3) dinding (tembok) yg mengelilingi tempat pertahanan
[ark v] me.ngo.ta.kan v menepati (janji, kata, dsb) |
kota mara |
ko.ta ma.ra [n] (1) dinding di kapal untuk melindungi orang yg memasang meriam; (2) teras atau dinding di atas benteng tempat meriam |
masyarakat kota |
masyarakat yg penduduknya mempunyai mata pencaharian dl sektor perdagangan dan industri, atau yg bekerja dl sektor administrasi pemerintah |
mengambil bungkal kurang |
[pb] merasa tersinggung oleh perkataan orang lain |
mengambil |
meng.am.bil [v] (1) memegang sesuatu lalu dibawa (diangkat, digunakan, disimpan, dsb); memungut: ia ~ buku dr lemari; (2) mengurangi: ~ empat dr sepuluh, bersisa enam; (3) memiliki; merebut: ia dipersalahkan ~ istri orang lain; (4) menjemput: ia ~ adiknya di sekolah; (5) menganggap sbg; memungut: ~ anak; (6) mengutip: ia ~ beberapa kalimat dr karangan itu; (7) memetik: Ibu sedang ~ bunga di kebun; (8) menerima; mempekerjakan: untuk sementara perusahaan itu tidak ~ pegawai baru; (9) menjalani: ia sedang ~ cuti tahunan; (10) membuat cedera (dl pertandingan sepak bola): pemain yg ~ lawannya itu diberi kartu kuning; (11) memberikan; mempertunjukkan: ia ~ contoh yg lain |
mengambil anak |
meng.am.bil anak memungut anak orang lain dan menganggapnya sbg anak sendiri; (2) mengambil pemuda yg bukan kerabat untuk dikawinkan dng anak gadisnya dng tujuan menegakkan serta meneruskan kepemimpinan adat |
mengambil angin |
meng.am.bil angin menghirup udara bersih (sejuk) dng berjalan-jalan |
mengambil bagian |
meng.am.bil bagian turut serta (dl perundingan, perlombaan, dsb) |
mengambil baku piara |
meng.am.bil baku piara mengambil laki-laki untuk dijadikan suami dan setelah menikah bertempat tinggal di kediaman keluarga istri walaupun dia tetap memakai nama kerabatnya dan masih mempunyai hak sbg ahli waris |
mengambil bena |
meng.am.bil bena memedulikan; mengindahkan |
mengambil berat |
meng.am.bil berat memasukkan ke dl hati; menerima dng sungguh-sungguh |
mengambil contoh |
meng.am.bil contoh memberi sbg umpama; (2) mencontoh; meniru; (3) mengambil ibarat |
mengambil di (ke) hati |
meng.am.bil di (ke) hati memasukkan di (ke) hati; agak gusar; kecewa dsb |
mengambil gambar |
meng.am.bil gambar membuat gambar; memotret |
mengambil haluan |
meng.am.bil haluan menentukan haluan; mengarah; menuju |
mengambil hati |
meng.am.bil hati [ki] mempersenang hati orang supaya disayangi dsb |
mengambil ibarat |
meng.am.bil ibarat melakukan sesuatu menurut ibarat; mencontoh; meniru |
mengambil ingatan |
meng.am.bil ingatan memasukkan ke dl ingatan |
mengambil inisiatif |
meng.am.bil inisiatif membuat langkah pertama dl mengusahakan sesuatu |