bak menanti orang dahulu, bak melalah orang kudian |
bak menanti orang dahulu, bak me.la.lah orang kudian [pb] melakukan sesuatu yg sia-sia |
bernanti-nanti |
ber.nan.ti-nan.ti [v] selalu mengatakan "nanti" (kalau disuruh atau diingatkan)
[v] selalu menunggu; lama menunggu |
biang menanti tembuk |
[pb] perkara yg hampir mendapat keputusan |
biduk tiris menanti karam |
[pb] sudah tidak tertolong lagi |
calak ganti asah (menanti tukang belum datang) |
ca.lak ganti asah (menanti tukang belum datang) [pb] sesuatu yg dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yg lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan) |
genting menanti putus, biang menanti tembuk |
[pb] perkara yg hampir putus (selesai) |
genting putus, biang menanti tembuk |
[pb] perkara yg sudah putus (tidak boleh diubah lagi) |
menanti putih gagak hitam |
[pb] mengharap sesuatu yg tidak mungkin didapat |
menanti |
me.nan.ti [v] menunggu: telah lama saya ~ Anda di sini |
nanti |
nan.ti [n] waktu yg tidak lama dr sekarang; waktu kemudian; kelak: hal itu akan kita bicarakan --; -- saya akan menelepon Anda lagi; sampai bertemu lagi --; (2) adv kalau tidak begitu; kalau tidak: dengarkan nasihatku baik-baik, -- engkau menyesal; jangan kauganggu, -- ia marah; (3) adv akan: tidak -- menurut perintahmu
[v] tunggu |
nanti-nantian |
nan.ti-nan.ti.an [v] ternanti-nanti; saling menanti |
pecah menanti sebab, retak menanti belah |
[pb] sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam |
retak menanti belah |
[pb] perselisihan yg akan menjadi perkelahian (perang, perceraian, dsb)
[pb] perkara kecil yg mungkin menjadi besar; tinggal menantikan timbulnya bencana yg lebih besar (kematian dsb) |
spt menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian |
[pb] perbuatan yg sia-sia |
ternanti-nanti |
ter.nan.ti-nan.ti [v] menanti-nanti dng penuh harapan; berharap-harap: banyaklah orang ~ hendak melihat bagaimana hasil perundingan itu |