adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung |
[pb] segala sesuatu ada tata caranya |
air mati |
air yg mengalir dng kecepatan yg tidak nyata |
alur bertempuh, jalan berturut |
[pb] dilakukan menurut adat (kebiasaan) yg lazim |
anggung-anggip bagai rumput tengah jalan |
[pb] hidup yg serba susah (sakit, miskin, dsb) |
aspal jalan |
aspal padat atau aspal encer yg dng kualitas dan konsistensinya siap digunakan untuk pembuatan jalan |
bagai kerakap tumbuh di (di atas) batu, hidup enggan mati tak mau |
[pb] hidup dl kesukaran (kemelaratan) |
bagai menakik darah mati dr alu (bagai menakik darah mati dr batu) |
[pb] bekerja keras tetapi sedikit hasilnya; -- belut tanaman memanjat, Mezoneuron sumatranum |
bagai sambau di tengah jalan (yg rebah bangun krn terinjak) |
[ki] kehidupan orang yg turun naik, tidak menentu |
bahasa mati |
bahasa yg tidak dipakai lagi dl pemakaian sehari-hari, hanya terdapat dl bentuk tertulis, msl bahasa Sanskerta atau bahasa Jawa Kuno |
ban mati |
ban yg tidak berongga di dalamnya |
belanja mati |
penghasilan yg sudah pasti (tertentu) jumlahnya |
benda mati |
benda (barang) yg tidak dapat bergerak sendiri dan tidak bernapas (spt batu, besi, dan rumah) |
berani hilang tak hilang, berani mati tak mati |
[pb] melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut |
berani malu, takut mati |
[pb] berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal |
berjalan-jalan |
ber.ja.lan-ja.lan [v] bersenang-senang dng berjalan kaki (untuk melepas ketegangan otot, pikiran, dsb): banyak orang ~ pd pagi hari untuk menghirup udara segar |
bermati-mati |
ber.ma.ti-ma.ti [adv] bersungguh-sungguh; dng segenap tenaga (mengerjakan sesuatu): barang itu telah dicarinya -, tetapi tidak ditemukan juga |
bertukar jalan |
ber.tu.kar jalan berlainan jalan; (2) berselisih jalan; menempuh jalan masing-masing |
bobot mati |
berat keseluruhan, termasuk berat kargo, penumpang, dsb (tt kapal) |
buhul mati |
simpul mati |
buka jalan |
perintis; pelopor |
bulan mati |
bulan gelap |
cagak jalan |
simpang jalan |
cek jalan |
[Ek] cek yg dikeluarkan oleh bank untuk keperluan perjalanan |
cerai mati |
perpisahan antara suami istri krn salah satu meninggal; cerai tembilang |
darah mati |
darah yg sudah beku |
dianjak layu , dianggur mati |
[pb] seseorang yg telah menetapkan katanya, tidak akan mengubah lagi ketetapan itu krn sudah menjadi adat rasam |
dianjak layu , dibubut mati |
[pb] suatu kebenaran yg tidak boleh diubah lagi, yg harus dipakai terus |
digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang |
[pb] rasa gelisah, khawatir kacau-balau |
dianjak layu, dibubut mati |
di.an.jak layu, dibubut mati [pb] suatu kebenaran yg tidak boleh diubah lagi, tetapi harus dipakai terus |
diasak layu, dicabut mati |
di.a.sak layu, dicabut mati [pb] sesuatu yg tetap dan tidak diubah-ubah lagi |
dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah |
[pb] dp menanggung malu lebih baik mati |
dp hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah (dp hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga) |
[pb] dp hidup menanggung malu, lebih baik mati |
gajah berjuang sama gajah , pelanduk (kancil) mati di tengah-tengah |
[pb] jika terjadi pertengkaran (peperangan) antara orang (negara) besar, orang kecil (negara kecil) yg celaka |
gajah mati krn gadingnya |
[pb] orang yg mendapat kecelakaan atau binasa krn keunggulan (tabiatnya atau perbuatannya) |
gajah mati tulang setimbun |
[pb] orang kaya (besar dsb) mati, banyak peninggalannya |
gerak jalan |
olahraga dl bentuk berjalan bersama-sama menurut aturan tertentu |
gunung mati |
gunung yg sudah tidak mengeluarkan lava (asap) lagi |
harga hidup harga mati |
denda adat (di Manado) yg dijatuhkan kpd seseorang yg melukai atau membunuh orang |
harga mati |
harga yg tidak dapat ditawar lagi |
harimau mati krn belangnya |
[pb] mendapat kecelakaan krn memperlihatkan keunggulannya |
harimau mati meninggalkan belang , gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama |
[pb] orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk |
harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading |
[pb] orang yg berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati |
hidup dikandung adat, mati dikandung tanah |
[pb] selama hidup orang harus taat pd adat kebiasaan dl masyarakat |
hidup menentang mati |
hidup me.nen.tang mati [ki] hidup menjelang (memikirkan) mati |
hidup segan mati tak hendak |
[pb] hidup yg merana (krn sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb) |
hidup segan, mati tak embuh |
[pb] hidup merana, selalu sakit-sakit saja |
hidup tidak krn doa, mati tidak krn sumpah |
[pb] orang harus berusaha dng tenaga dan pikiran sendiri dan tidak mengharapkan pertolongan orang lain |
hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya |
[pb] hilang lenyap tanpa bekas; pergi tidak pernah kembali, bahkan tidak ada kabar beritanya lagi |
hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya |
[pb] hal atau perkara yg sudah tentu kesudahannya |
huruf mati |
huruf yg melambangkan konsonan, spt m, p, t; huruf konsonan |