aliran hilir |
alir.an hilir sungai di sebelah bawah |
aliran hulu |
alir.an hulu sungai di sebelah atas |
angin hulu timur |
angin yg bertiup tepat dr arah timur |
belum tentu hilir mudik nya |
[pb] belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara; kokoh, baik dl soal yg kecil-kecil maupun dl soal yg besar-besar |
berkayuh sambil ke hilir |
ber.ka.yuh sambil ke hilir [pb] sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai |
berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian |
be.ra.kit-ra.kit ke hulu, berenang-renang ke tepian [pb] bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian |
bulang hulu |
ikat kepala; destar; (2) kekasih |
gering hulu |
sakit kepala; pening |
hilir malam |
jauh (larut) malam |
hilir malam mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu |
[pb] merasa malu, segan, dsb krn sudah berutang budi atau krn perkariban |
hilir mudik |
ke sana kemari; bolak-balik; mondar-mandir |
hilir sungai |
bagian sungai sebelah bawah |
hilir |
hi.lir [n] (1) bagian sungai sebelah muara: sampai ke -- sungai; (2) daerah sepanjang bagian muara sungai (daerah pesisir): orang -- |
hulu hati |
lekuk di antara perut dan tulang dada |
hulu kepala |
ubun-ubun |
hulu kerongkongan |
faring |
hulu malang pangkal celaka |
[pb] asal suatu kecelakaan |
hulu mujur pandai bertenggang (bertengkar), hulu baik pandai memakai |
[pb] pandai hidup dan pandai bergaul |
hulu sungai |
sungai sebelah atas; udik |
hulu |
hu.lu [n] (1) kl bagian tubuh dr leher ke atas; kepala: gering --; kalang -- , bantal, alas kepala pd waktu tidur; (2) bagian atas (sungai dsb); udik; ujung: ia pernah berlayar ke -- Sungai Musi; (3) desa; udik: orang --; (4) pegangan (pd pisau, keris): -- pisau; -- keris; (5) permulaan; pangkal; awal: -- musim; -- malang |
ikan di hulu, tuba di hilir |
[pb] perbuatan yg sia-sia |
industri hilir |
industri yg memproduksi barang yg siap dipakai oleh konsumen |
industri hulu |
industri yg memproduksi bahan baku dan bahan penolong (besi, baja lembaran, dsb) |
jelatang di hulu air |
[pb] sesuatu yg selalu menyusahkan |
jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga |
[pb] jika seseorang jahat asalnya, jahat juga kelakuannya |
kalang hulu |
alas kepala pd waktu tidur; bantal (kepala) |
ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak |
[pb] tidak dapat terhindar dr bahaya |
ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang |
[pb] orang yg selalu sial |
ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang |
ke hulu me.nong.kah surut, ke hilir me.nong.kah pasang [pb] selalu sial |
ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya |
[pb] suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya |
menangis daun bangun-bangun hendak sama dng hilir air |
me.na.ngis daun bangun-bangun hendak sama dng hilir air [pb] perbuatan yg sia-sia hendak menyamai orang lain yg melebihi dirinya |
mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang |
[pb] tt usaha yg mendapat rintangan dr kiri dan kanan namun diteruskan juga |
orang hilir |
orang (penduduk) yg tinggal di hilir sungai (di daerah muara) |
orang hulu |
orang (penduduk) yg tinggal di sebelah hulu sungai (di pedalaman) |
orang terpegang pd hulu nya, awak terpegang pd matanya |
[pb] dl perjanjian atau perkara orang lebih kuat pendiriannya dp kita |
sambil berdendang biduk hilir |
sambil ber.den.dang biduk hilir [pb] melakukan dua pekerjaan bersama-sama (sekaligus) |
selama gagak hitam, selama air hilir |
[pb] selama-lamanya |
seorang ke hilir seorang ke mudik |
[pb] tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb |
sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi |
[pb] perbuatan salah yg terlanjur |
tak tentu hilir mudiknya |
[pb] tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya |
tak tentu hilir nya, tidak berketentuan hulu hilir nya |
[pb] tidak tentu maksud dan tujuannya |
tak terkayuhkan lagi biduk hilir |
tak ter.ka.yuh.kan lagi biduk hilir [pb] sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha) |
tampak gabak di hulu ( gabak di hulu tanda akan hujan) |
[pb] ada tanda- tanda akan terjadi sesuatu |
tiada berketentuan hulu hilirnya |
[pb] tidak tentu maksud dan tujuannya |
tiada mengetahui hulu hilir nya |
[pb] tidak mengetahui ujung pangkalnya (tidak tahu apa-apa dl suatu urusan) |
tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir |
[pb] segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya) |