hidung |
hi.dung [n] (1) alat pencium, penghirup, penghidu (letaknya di sebelah atas bibir); (2) ki bagian depan suatu benda yg dapat disamakan dng hidung atau yg bentuknya spt lintang: -- pesawat terbang |
hidung belang |
[ki] laki-laki yg gemar mempermainkan perempuan |
hidung betet |
hidung yg bentuknya melengkung ke luar spt paruh burung betet |
hidung dicium pipi digigit |
[pb] kasih sayang yg semu, pura-pura saja |
hidung laksana kuntum seroja, dada spt mawar merekah |
[pb] perihal menyatakan keelokan bentuk hidung dan dada perempuan |
hidung putih |
hidung belang |
hidung spt dasun tunggal |
[pb] bentuk hidung yg bagus, bulat di muka dan lancip ke belakang; mancung |
hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong |
[pb] orang yg tidak turut campur dl suatu pekerjaan menjadi susah dan yg patut susah berdiam diri |
hidup |
hi.dup [v] (1) masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tt manusia, binatang, tumbuhan, dsb): kakeknya masih -- , tetapi neneknya telah lama meninggal; (2) bertempat tinggal (diam): -- di desa lebih tenang dp di kota besar; (3) mengalami kehidupan dl keadaan atau dng cara tertentu: dulu dia -- mewah, sekarang merana; kita harus -- dng hemat; (4) beroleh (mendapat) rezeki dng jalan sesuatu: penduduk di sekitar pelabuhan itu -- dr berniaga; (5) berlangsung (ada) krn sesuatu: yayasan itu dapat -- krn uang sumbangan para dermawan; (6) tetap ada (tidak hilang): peristiwa indah itu masih -- dl ingatannya; (7) masih berjalan (tt perusahaan, perkumpulan, dsb): walaupun jumlah anggotanya tidak lagi sebanyak dahulu, perkumpulan itu tetap -- juga; (8) tetap menyala (tt lampu, radio, api): dia sudah tertidur, tetapi lampu di sampingnya masih saja --; tetap bergerak terus: arloji saya masih -- juga walaupun jatuh ke lantai; (9) masih tetap dipakai (tt bahasa, adat, sumur, dsb): adat itu masih tetap -- dl masyarakat; (10) ramai (tidak sepi dsb): menjelang Lebaran perdagangan kain dan makanan -- sekali; (11) seakan-akan bernyawa atau benar-benar tampak spt keadaan sesungguhnya (tt lukisan, gambar): lukisan itu sangat --; (12) spt sungguh-sungguh terjadi atau dialami (tt cerita): cerita dan gaya bahasanya segar lagi --; (13) seruan yg menyatakan harapan mudah-mudahan tetap selamat |
hidup bertimba uang |
hidup ber.tim.ba uang [pb] hidup boros (serba mewah, banyak membelanjakan uang) |
hidup di awang |
[ki] hidup dl kemewahan (spt orang besar, orang kaya) |
hidup di bawah bendera negara lain |
[ki] berada dl perlindungan negara lain |
hidup di ujung gurung orang |
[pb] orang yg hidup melarat |
hidup dikandung adat, mati dikandung tanah |
[pb] selama hidup orang harus taat pd adat kebiasaan dl masyarakat |
hidup dua muara |
[pb] mempunyai dua macam mata pencaharian
[pb] hidup dng dua mata pencaharian |
hidup kayu berbuah, hidup manusia biar berjasa |
[pb] pd waktu kita hidup sebaiknya berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk masyarakat |
hidup menentang mati |
hidup me.nen.tang mati [ki] hidup menjelang (memikirkan) mati |
hidup sandar-menyandar umpama aur dng tebing |
[pb] perihal orang berlaki istri yg berkasih-kasihan; perihal orang bersahabat yg setia dan saling menolong |
hidup segan mati tak hendak |
[pb] hidup yg merana (krn sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb) |
hidup segan, mati tak embuh |
[pb] hidup merana, selalu sakit-sakit saja |
hidup spt musang |
[pb] tt orang jahat (pencuri) yg pd siang hari tidak kelihatan tetapi pd malam hari merayap mencari mangsanya |
hidup tidak krn doa, mati tidak krn sumpah |
[pb] orang harus berusaha dng tenaga dan pikiran sendiri dan tidak mengharapkan pertolongan orang lain |