antropologi budaya |
ilmu tt manusia ditinjau dr sudut sejarah kebudayaannya |
berani malu, takut mati |
[pb] berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal |
buang malu 1 |
menghilangkan malu; (2) membalas dendam untuk menghilangkan malu |
budaya agraris |
kebudayaan yg hidup dl masyarakat yg mempunyai pertanian sbg mata pencaharian pokok |
budaya asing |
[Antr] kebudayaan yg berkembang dl suatu wilayah atau negara yg berasal dr luar wilayah atau dr negara lain |
budaya barat |
keseluruhan cara hidup, cara berpikir, dan pandangan hidup bangsa-bangsa di belahan bumi bagian barat (Eropa dan Amerika) |
budaya daerah |
kebudayaan yg hidup dl suatu wilayah bagian suatu negara yg merupakan daerah suatu suku bangsa tertentu |
budaya global |
budaya yg salah satu atau sejumlah unsurnya memiliki kemiripan atau serupa antara satu wilayah budaya (biasanya mengacu pd batas wilayah kedaulatan negara) dan wilayah budaya yg lain |
budaya nasional |
kebudayaan yg dianut oleh semua warga dl suatu negara |
budaya pemilikan |
kecenderungan manusia mencari, memperoleh, menggunakan, dan menyimpan barang |
budaya politik |
pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yg mendasari, mengarahkan, dan memberi arti kpd tingkah laku dan proses politik dl suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma yg sedang berlaku dl masyarakat politik |
budaya rakyat |
unsur kebudayaan tradisional yg hidup dl golongan orang biasa dan yg dibedakan dr unsur kebudayaan yg timbul lebih kemudian dan yg dianggap lebih maju |
budaya timur |
keseluruhan cara hidup, cara berpikir, dan pandangan hidup bangsa-bangsa di belahan bumi bagian timur (Asia) |
budaya wilayah |
kecenderungan manusia mendapat ruang hidup yg sepadan, baik yg berbentuk fisik, psikologis, maupun keorganisasian |
budaya |
bu.da.ya [n] (1) pikiran; akal budi: hasil --; (2) adat istiadat: menyelidiki bahasa dan --; (3) sesuatu mengenai kebudayaan yg sudah berkembang (beradab, maju): jiwa yg --; (4) cak sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yg sudah sukar diubah |
cagar budaya |
[Antr] daerah yg kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang-undang dr bahaya kepunahan |
diplomasi budaya |
diplomasi melalui pengenalan dan pemahaman pelbagai hasil seni budaya |
hasrat budaya |
dorongan dl bentuk baru berkat pengaruh kebudayaan |
hasrat budaya pemilikan |
kecenderungan manusia mencari, memperoleh, menggunakan, dan menyimpan barang |
hasrat budaya wilayah |
kecenderungan manusia mendapat ruang hidup yg sepadan, baik yg berbentuk fisik, psikologis, maupun keorganisasian |
hilang malu |
tidak ada perasaan segan lagi |
kain pendinding miang, uang pendinding malu |
kain pen.din.ding miang, uang pen.din.ding malu [pb] segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir |
ketahanan budaya |
ke.ta.han.an budaya kekuatan dan keteguhan sikap suatu bangsa dl mempertahankan budaya asli, termasuk budaya daerah, dr pengaruh budaya asing yg kemungkinan dapat merusak atau membahayakan kelangsungan hidup bangsa |
konteks budaya |
[Ling] keseluruhan budaya atau situasi nonlinguistis tempat sebuah komunikasi terjadi |
lepas malu |
sudah dikhitankan |
lintas budaya |
pertemuan antara dua budaya atau lebih yang berlangsung secara cepat |
majalah budaya |
terbitan secara berkala yg isinya khusus mengenai masalah kebudayaan |
malu bahasa |
[ki] agak malu sedikit |
malu berkayuh, perahu hanyut |
[pb] kalau segan berusaha tidak akan mendapat kemajuan |
malu bertanya sesat di jalan ( malu berdayung perahu hanyut; malu makan perut lapar) |
[pb] kalau tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan |
malu besar |
malu yg amat sangat |
malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing) |
[pb] tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh |
malu kucing |
berpura-pura malu |
malu mata |
segan; hormat |
malu tercoreng pd kening |
[pb] malu yg tidak dapat dihilangkan lagi krn sudah diketahui orang banyak |
malu tercoreng di kening (dahi) |
malu ter.co.reng di kening (dahi) [pb] mendapat malu besar |
malu |
ma.lu [a] (1) merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dsb) krn berbuat sesuatu yg kurang baik (kurang benar, berbeda dng kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dsb): ia -- krn kedapatan sedang mencuri uang; aku -- menemui tamu krn belum mandi; (2) segan melakukan sesuatu krn ada rasa hormat, agak takut, dsb: murid yg merasa bersalah itu -- menemui gurunya; tidak usah -- untuk menanyakan masalah itu kpd ulama; (3) kurang senang (rendah, hina, dsb): ia berasa -- berada di tengah-tengah orang penting itu |
malu-malu |
ma.lu-ma.lu [a] (1) tampaknya sangat malu; merasa malu: jangan -, pilihlah makanan yg kausukai dan makanlah sampai kenyang; (2) agak malu: ia masih -- menemui tunangannya |
membasuh najis dng malu |
[pb] membuang malu dng jalan yg lebih hina |
mendapat malu |
men.da.pat malu menjadi malu krn sesuatu yg kurang baik baginya |
melepasi malu |
me.le.pasi malu [Mk] mengawinkan kemenakan |
melepaskan malu |
me.le.pas.kan malu [ki] mengkhitankan |
menanggung malu |
me.nang.gung malu mendapat malu |
menaruh malu |
me.na.ruh malu mempunyai rasa malu; bermalu |
menuntut malu |
me.nun.tut malu membalas berbuat jahat krn merasa dipermalukan |
nilai budaya |
konsep abstrak mengenai masalah dasar yg sangat penting dan bernilai dl kehidupan manusia |
objek budaya |
objek wisata yg daya tariknya bersumber pd objek kebudayaan, spt peninggalan sejarah, museum, atau atraksi kesenian; -- efektif Ling objek langsung yg ditimbulkan sbg hasil perbuatan yg terdapat dl predikat verbal, msl rumah dl mereka membayar rumah, sumur dl para pekerja menggali sumur, nasi dl ibunya menanak nasi |
objek wisata budaya |
objek budaya |
pekan budaya |
pameran kegiatan kebudayaan selama sepekan; -- raya pasar malam besar dan bermacam-macam pameran (baik dr dl negeri maupun luar negeri) dan pertunjukan: pd setiap peringatan hari ulang tahun Jakarta diadakan -- raya Jakarta |